Wednesday, September 21, 2005

Selamat Datang di London!

Ah, nggak. Tentu gak ada plang itu yang menyambut kedatangan kami ber... (oh no, rombongan kami berapa orang ya?) tiba di Bandara Heathrow, London. [ket : foto diambil paksa dari multiply-nya Martin, maaci yaaa]



Perjalanan yang melelahkan. Tujuh belas jam saja. Dibagi dalam dua kali penerbangan, yaitu 4 jam bersama Cathay Pasific dan 13 jam bersama British Airways. Yaaahh... mayan lah. Makanannya sih lumayan oke aja. Gw gak komplain lah soal makanan. Maklum, bagi gw, rasa makanan hanya dua : enak dan enak banget. Jadi tentu saja tidak ada satu pun orang yang perlu khawatir gw gak suka masakannya, haha.

Perjalanan agak seru seram menegangkan. Soalnya beberapa kali (sering pula) kita melewati daerah-daerah yang bercuaca buruk. Makanya, jadi ajrut-ajrutan gitu. Pas penerbangan yang pertama, ada satu bapak-bapak yang tidur maksain merem gitu, sambil komat kamit baca doa. Gw terpikir "Bapak itu mungkin punya sodara yang meninggal pas kecelakaan Mandala kali ya, makanya trauma gitu," sekaligus heran sendiri kenapa gw gak berasa takut sama sekali pas pesawat ajrut-ajrutan gitu.

Pas penerbangan kedua, asik, berempat sebelahan sama sesama anak Chevening. Sekawan sepenanggungan. Martin, Tika, gw, Pauline. Di saat itulah gw baru tau bahwa simcard Mentari sejatinya bisa dipakai di London. Untuk sms lah minimal, dengan biaya sekitar 2000 perak. Aarrrgggghhh... kenapa juga gw baru taunya sekarang yaaaa.. Sebelumnya juga agak tau sih, karena Martin udah posting soal ini. Tapi gw underestimate, ya iyalah, masa kartu pra bayar bisa hebring begitu. Eh, nyatanya betulan bisa. Huhuhuhu. Gw dan Tika langsung dirundung duka dah.

Sepanjang perjalanan, Pauline tiwas gitu. Nenggak antimo, biar gak mual muntah sepanjang penerbangan. Soalnya di empat jam pertama, Pauline sukses muntah. Karena tak ingin menjadi keledai, sejak awal Pauline ngajak tukeran tempat sehingga dia yang deket lorong, nyiapin 2 kantong kertas buat muntah dan menggenggam erat obat antimo sembari merem. Buset dah tuh anak, sepanjang perjalanan tidur melulu. Walhasil kalo gw mau pipis, terpaksa melumpati dia. Kalo dia bangun, pesawat gunjang ganjing dan dia muntah, kan gw juga yang repot.. huehehe..

Untungnya gw juga bisa menikmati perjalanan dengan baik, alias : tidur. Gw udah cemas bakal kedinginan, seperti ketika gw terbang ke Swedia dulu. Dengan dongonya waktu itu gw full fashion gitu, kayak gw ada di outdoor, karena gw kedinginan banget. Untunglah kali ini gw gak norak-norak amat, huhuhuhu.

Dan akhirnya setelah 17 jam, perempuan itu berkata juga "Welcome to Heathrow Airport, London."

Selamat datang, semuanya!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home