Manusia Bandara
Percayalah, nge-google nama orang itu gak pernah percuma.
Salah satu 'korban' yang namanya gw google adalah Adeline Tumenggung. Gw cuma ketemu M'Adeline ini pas briefing di British Council sebelum berangkat. Tau namanya dari temennya kakak gw, trus suatu ketika ke Aksara dan nemu buku dia di salah satu rak. Dia sekarang kuliah di Salford, kota di mana terdapat Salford Lads Club, 'Mekah'-nya pecinta The Smiths.
Salah satu hasil peng-google-an random ini, gw menemukan tulisan M'Adeline di The Jakarta Post tentang seorang laki-laki bernama Sir Alfred Mehran dan bukunya The Terminal Man. Wah, siapa gerangan orang ini ya? Oke, baca punya baca, ternyata laki-laki ini.. edun! Dia tinggal di bandara Charles de Gaulle, Paris, selama 17 tahun! Masaalooohhh... sinting yak. Dia gak bisa keluar dari bandara karena bisa-bisa ditangkap lantaran gak punya dokumen lengkap yang bisa menjelaskan jati diri dia.
Jadi ceritanya tuh, Mehran Karimi Nasseria itu 'diusir' keluarganya dari Iran, tapi keluarganya bakal bayarin sekolah dia di Inggris. Syaratnya cuma satu, Mehran gak balik ke Iran lagi. Bla bla bli bli, dia sempet balik ke Iran, tapi trus lalu diselundupin lagi keluar Iran cuma dengan paspor yang berlaku selama 1 tahun. Jreng jreng, dia tiba lah di Paris. Pas dia di Gare du Nord, tasnya dicopet orang dan hilang lah semua dokumen dia. Raib tanpa bekas.
Trus dia nekat terbang balik ke Inggris. Di Inggris, ditolak dong, karena kan gak ada dokumen. Jadilah dia disuruh terbang balik ke Perancis. Nah di Perancis, dia gak bisa keluar dari bandara, lantaran gak punya dokumen itu. Jadi, ya pigimana? Ya udah, dia tinggal di bandara!
Huhuhuhu, top pisan ini orang. Pasti The Terminal-nya Steven Spielberg terinspirasi dari sini deeii...
Mehran kemudian lebih dikenal dengan nama Sir Alfred. Mehran ini emang suka nama panggilan 'Alfred'. Lalu suatu ketika dia dapet surat (waaaa hebat yaaa, tinggal di bandara bisa teteup dapet surat!), dan diawali dengan kalimat "Dear Sir Alfred..." Naaah sejak itu deh dia mulai dipanggil dengan nama Sir Alfred.
Ngegoogle satu pasti dilanjutin sama yang lain dong. Walhasil gw carilah itu buku di Amazon. Ajaiiiiibbb, buku ini harganya murah sekali! Bener-bener sumpah duripeh murah pisaaaaannn.. Beberapa waktu lalu gw beli buku ini seharga 31 pence saja. Bayangkan, 31 pence! Masaaloooohh.. Lalu trus hari ini gw longok lagi Amazon dan menemukan ada yang jual buku The Terminal Man ini seharga £0.01 saja! Yaoloooohhhh.. dikurs ke rupiah kan murah abis-abisaaaaaaannn... *terharu*
Jadi, gw akan membaca buku ini dalam perjalanan pulang ke Jakarta kelak. Dengan catatan, pemerintah tas plastik transparan sudah memperbolehkan bawa hand luggage lagi. Huhuhuhu. Doakan ya.
Salah satu 'korban' yang namanya gw google adalah Adeline Tumenggung. Gw cuma ketemu M'Adeline ini pas briefing di British Council sebelum berangkat. Tau namanya dari temennya kakak gw, trus suatu ketika ke Aksara dan nemu buku dia di salah satu rak. Dia sekarang kuliah di Salford, kota di mana terdapat Salford Lads Club, 'Mekah'-nya pecinta The Smiths.
Salah satu hasil peng-google-an random ini, gw menemukan tulisan M'Adeline di The Jakarta Post tentang seorang laki-laki bernama Sir Alfred Mehran dan bukunya The Terminal Man. Wah, siapa gerangan orang ini ya? Oke, baca punya baca, ternyata laki-laki ini.. edun! Dia tinggal di bandara Charles de Gaulle, Paris, selama 17 tahun! Masaalooohhh... sinting yak. Dia gak bisa keluar dari bandara karena bisa-bisa ditangkap lantaran gak punya dokumen lengkap yang bisa menjelaskan jati diri dia.
Jadi ceritanya tuh, Mehran Karimi Nasseria itu 'diusir' keluarganya dari Iran, tapi keluarganya bakal bayarin sekolah dia di Inggris. Syaratnya cuma satu, Mehran gak balik ke Iran lagi. Bla bla bli bli, dia sempet balik ke Iran, tapi trus lalu diselundupin lagi keluar Iran cuma dengan paspor yang berlaku selama 1 tahun. Jreng jreng, dia tiba lah di Paris. Pas dia di Gare du Nord, tasnya dicopet orang dan hilang lah semua dokumen dia. Raib tanpa bekas.
Trus dia nekat terbang balik ke Inggris. Di Inggris, ditolak dong, karena kan gak ada dokumen. Jadilah dia disuruh terbang balik ke Perancis. Nah di Perancis, dia gak bisa keluar dari bandara, lantaran gak punya dokumen itu. Jadi, ya pigimana? Ya udah, dia tinggal di bandara!
Huhuhuhu, top pisan ini orang. Pasti The Terminal-nya Steven Spielberg terinspirasi dari sini deeii...
Mehran kemudian lebih dikenal dengan nama Sir Alfred. Mehran ini emang suka nama panggilan 'Alfred'. Lalu suatu ketika dia dapet surat (waaaa hebat yaaa, tinggal di bandara bisa teteup dapet surat!), dan diawali dengan kalimat "Dear Sir Alfred..." Naaah sejak itu deh dia mulai dipanggil dengan nama Sir Alfred.
Ngegoogle satu pasti dilanjutin sama yang lain dong. Walhasil gw carilah itu buku di Amazon. Ajaiiiiibbb, buku ini harganya murah sekali! Bener-bener sumpah duripeh murah pisaaaaannn.. Beberapa waktu lalu gw beli buku ini seharga 31 pence saja. Bayangkan, 31 pence! Masaaloooohh.. Lalu trus hari ini gw longok lagi Amazon dan menemukan ada yang jual buku The Terminal Man ini seharga £0.01 saja! Yaoloooohhhh.. dikurs ke rupiah kan murah abis-abisaaaaaaannn... *terharu*
Jadi, gw akan membaca buku ini dalam perjalanan pulang ke Jakarta kelak. Dengan catatan, pemerintah tas plastik transparan sudah memperbolehkan bawa hand luggage lagi. Huhuhuhu. Doakan ya.
posted by pippilotta at 10:57 PM
6 Comments:
Sayangku...
Emang film Steven Spielberg yang berjudul THE TERMINAL itu diangkat dari cerita ini.....dwwweeeenng!...hehehehe
Dari si pembawa keceriaaan
oooooiya yaaaa *pipi bersemu merah* kiekekeiekie.. maap om sly, huhuhu..
salah tuh, nama dia bukan "Sir Alfred" tapi "Sir, Alfred" alias ada koma between Sir dan Alfred. dan sebenarnya dia jg udah ga hrs teteup tinggal di Charles de Gaulle, krn sudah dikasih residency utk bisa keluar cuma dianya aja masih betah di sana sampe skarang.
eeehhh iya deng. isi surat yang diterima mehran berbunyi "Dear Sir, Alfred..." (p.11) maaciy yaaa..
woo dia udah dikasi residency tooh.. baguuusss deh. ah tapi gw pengen ketemu sir alfred ini bandara CDG. tapi kapaaaaan gw ke sononya coba..
Where did you find it? Interesting read Levaquin picture identity lamborghini countach pic Faa nprm video cabin surveillance http://www.pet-toys-1.info/Playing-with-toys.html Free polyphonic ringtone s56 siemens Renault service tools 5.0 active undelete Pregnant birth defects clomid San antonio college of medical and dental Judaism classroom presentation How seroquel makes you gain weight Austin laser hair removal Comparison of foreign currency trading software Free credit report and colorado Effexor xr depression funny adult video Klonopin and marijuana together http://www.epsoninkjet.info/Forex-trading-system.html
wow... ternyata ada juga yg baca tulisan gue hehehe.... Sdh baca bukunya Sir Alfred? Gimana..menarik kan? Kalo kapan2 main ke Paris, cobalah mampir ke Terminal satu keberangkatan (atau tanya aja ke petugas bandara) dan kenalanlah dg Sir Alfred ini. Kalo punya satu-dua Euro, belikan dia makan, kasihan.. Tapi orang ini bener2 fenomena menarik.
Kadang2 gue merasa senasib dg dia.. Feels like I don't belong anywhere: not in Jakarta, not in Aceh, and not in Manchester.. Sebagai warga dunia, airport becomes like "Home" hehehehehe....
Post a Comment
<< Home