Friday, September 23, 2005

Mereka Harus Banyak Belajar Dari Kita

Hari ini gw mencoba membuka bank account untuk menerima uang saku bulanan gw dari British Council. Uang saku gw adalah 854 pounds sebulan, yang separuhnya akan habis untuk membayar akomodasi gw yang kini bernuansa ungu-pink ini (ih, keren, sumpeh). Dua bank yang deket sekolah gw adalah HSBC dan Barclays (ini yang suka nongol logonya kalo ada pertandingan bola kan ya?)

Nah, gw datang lah ke HSBC. Ada di pojokan jalan, deket stasiun tube Russel Square. Kantornya kecil, officernya muda-muda. Salah satu teller-nya gondrong gitu. Trus customer service-nya, idih ganteng, tipe-tipe bule doyanannya Nita gitu dah. Tapi ok cool, huh, dia tau kalo dia ganteng kali ya. Bla bla bla, gw tanya lah sama dia imana caranya bikin bank account untuk international student. Gw yang udah nongol di depan mata dia itu disuruh register online. Ooooh... tidak kah kau bisa mengambil formulir dan mencatat nama saya sebagai customer baru? Hmmmhhh. Tapi dia bilang "You have to register online first." dengan muka dingin. Huhuhuhuhu, ya deh ya deh ya deh.

Prosedur selanjutnya setelah registrasi online? Oho, masih panjang sodara-sodara. Setelah registrasi kelar, maka HSBC akan mengirimkan nomor ID yang harus kita simpan. Lalu, HSBC akan mengirimkan berkas yang harus ditandatangani. Untuk itu, butuh waktu LIMA sampai SEPULUH hari. Hmpf. Lalu, kita harus melengkapi dokumen yang sudah ditandatangani itu dengan paspor, serta bukti alamat di London dan bukti sebagai student. YANG ARTINYA semua itu baru bisa dikerjakan setelah gw melakukan pendaftaran di kampus, yang baru terjadi di hari KAMIS mendatang. Omigod! Nah, kalo itu semua durjana sudah dilalui, do you think this is over? NOT YET. Karena kita harus sabar dalam penantian menuju bank account itu dibuka sekitar DUA sampai TIGA MINGGU.

Dengan bersungut-sungut, gw beralih ke Barclays. Siapa tau dia menjanjikan pelayanan yang lebih oke. Jaraknya deket aja sih, beda pojokan ajah, sama-sama di Russel Square, deket sekolah gw. Officer-nya memang lebih responsif dan dia langsung menjanjikan pembuatan bank account akan berjalan sangat cepat. Dia langsung sok ngebandingin sama pesaing, yaitu HSBC ("they take a very long time rite to open a bank account?") serta Natwest ("ah, they will ignore students for sure!"). Ah, gw mulai tergoda dong. Mulai tanya-tanya dengan hati berdebar, dapatnya kartu apa aja yaa. Ternyata dapat cheque book dan kartu debit. Kartu debit ini bisa buat belanja, bisa buat narik duit di ATM. Sebangsa kartu paspor BCA lah. Kalo HSBC dia cuma ngasih kartu debit itu aja. Tok til.

Tapi syaratnya dong mannnaaa ttaaaahhhaaaannn.. Di dalam account itu harus ada minimal 2000 poundsterling, kalo gak akan dipotong 5 pounds setiap bulannya. ASTAGA! DUA RIBU poundsterling??? (silahkan berhitung, sekarang 1 pounds itu sekitar 19 ribu perak) Gimana gw bisa mendapatkannya?? Gw gak sanggup nahan diri untuk gak tercengang di depan dia. Entah kenapa ya gw langsung cerita aja bahwa BC gak bakalan ngasih uang saku segitu gede. Hmpf, begitu dia tau gw gak bakalan masukin 2000 pounds ke bank-nya, karena uang saku yang cimot itu, dia langsung ogah-ogahan gitu menghadapi gw. Huhuhuhuhu, rese bangettttt..

Nah, KALOPUN gw sanggup menyediakan uang 2 ribu pounds untuk pembukaan rekening, maka tu duit mesti gw mastiin segera muncul di account itu toh. Tapi, butuh waktu untuk transfer dari bank di Indonesia ke bank Barclays ini di London. Kata mbak berseragam biru itu "It may took about 2-3 weeks." APAAAAA? Lama lagi neh? Gatau apa gw yang kaya raya ini siap mindahin seluruh duit gw ke Barclays? (lah, duit syape yang mau dipindahiiinn.. kita minta tolong babi ngepet aja kali yak, atau tuyul.. kan bisa melipatgandakan uang tuh! hm, why didn't i think of this before...) Dan dia juga bersikeras, mereka harus melihat uangnya ready dulu di bank sebelum menyetujui pembukaan rekening. Rekening boleh aja dibuka, tapi gak akan dapat apa-apa. Kartu debit pun enggak. Jadi kalo mau ngambil duit, ya mesti ambil duit cash. Dapet kartu atm aja gitu.

Jadi, pilihan gw adalah... ah, ya terpaksa HSBC lah. Apakah ada pilihan lain? Hmpf. Jadilah masih lamaaaaa sekali gw baru akan mendapatkan rekening gw. Huh, gak tau apa mereka international student itu aset bagi pemerintah Inggris? Huhuhuhuhu.

At this point, mereka harus banyak belajar dari Indonesia soal ini. Bayangkan, membuka rekening di Indonesia kan begitu mudah. Tinggal bawa 500 ribu perak, siapin KTP, lalu eng ing eng, rekening sudah bisa langsung dibuka. Kartu pun langsung jadi, bisa langsung dipake dan sebagainya. Dan semua bakal berlangsung dalam satu hari saja.

Oh, negara dunia ketiga emang bisa melakukan segalanya!

2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

cit, gue sih dulu pake natwest. sama-sama lama juga sih... soalnya dulu hsbc lebih jutek lagi. jadi ngga ada pilihan lain.

pas gue daftar, pas abis bom bali. bayangin, si tellernya lagi baca koran, foto halaman pertamanya bali abis dibom. terus gue daftar, paspor yang gue sodorin indonesia judulnya. duuh...

tanyain juga mereka ngasih buku cek ngga? banyak yang lebih suka pembayaran lewat cek soalnya, salah satunya ya penyedia jasa kos kosan atau asrama. pake cash juga bisa, tapi mereka biasanya tanya pertama soal cek, mungkin kebiasaan aja kali ya. - gita -

26/9/05 4:56 PM  
Anonymous Anonymous said...

cit, gue sih dulu pake natwest. sama-sama lama juga sih... soalnya dulu hsbc lebih jutek lagi. jadi ngga ada pilihan lain.

pas gue daftar, pas abis bom bali. bayangin, si tellernya lagi baca koran, foto halaman pertamanya bali abis dibom. terus gue daftar, paspor yang gue sodorin indonesia judulnya. duuh...

tanyain juga mereka ngasih buku cek ngga? banyak yang lebih suka pembayaran lewat cek soalnya, salah satunya ya penyedia jasa kos kosan atau asrama. pake cash juga bisa, tapi mereka biasanya tanya pertama soal cek, mungkin kebiasaan aja kali ya. - gita -

26/9/05 4:56 PM  

Post a Comment

<< Home