Sunday, September 25, 2005

London dalam 384 Halaman



Buku London A-Z adalah andalan para turis untuk menjelajah kota London. Ada yang bentuknya buku, ada yang jilid biasa, ada yang ring besi, ada yang bentuknya peta lipat. Gw pilih yang buku berjilid biasa, beli di sembarang toko kecil gitu seharga 4,95 pounds (heran, di laptop ini ada di mana ya lambang poundsterling itu?).

Buku ini terdiri dari 384 halaman. Sampai halaman 173 isinya peta, sisanya adalah direktori nama jalan. Ini andelan gw banget lah untuk mencari berbagai jalan. Untuk jalan dari asrama gw ke kampus yang di Vernon Square dan di Russel Square, sukses gw jelajahi berdasarkan peta. Begitu juga untuk nyampe ke British Council, yang eh ternyata surprisingly melewati daerah Soho dan Trafalgar Square. Lumayan, numpang lewat, eh ternyata emang ke tempat turis.. where I do belong, huakakakakak.

London A-Z ini menjadi pelengkap kostum gw sehari-hari. Dengan jaket, tas kecil hitam eastpak (ealah, ini kan punya kakak gw ya, kenapa gw bajak dan gw bawa ke sini... huhuhu, gw sok lupa gini..), dan tas ransel berisi jaket yang lebih tebal + minum + cemilan (gw yakin berat gw masih bertahan di 51,5 kg, percayalah). London A-Z tentu siap di tangan, gw balik-balik sembari jalan, untuk lebih menghayati setiap jalan yang gw lalui.

Padahal, kata pak pulisi yang juga bicara di Orientation Weekend for International Student at SOAS kemarin, jangan jalan sambil baca peta. Tentukan rute, fotokopi saja peta itu dan highlight jalan yang akan dilalui. Karena begitu jalan dengan bolak-balik baca peta, maka elu akan ketauan sebagai turis yang gak paham jalan. "Then you're becoming a victim." Begitu katanya.

Bener juga siy. Tapi kan gw gak bisa fotokopi tu peta setiap waktu. Apalagi menghigh-light peta tersebut dengan stabilo yang gw bawa. Pertama, sayang. Kedua, gambar peta yang ada di London A-Z itu juga berwarna kuning. Lah, naon, masa kuning gw timpa kuning. Kayak jeruk makan jeruk dong.

Walhasil, gak nahanin lah untuk gak buka peta itu setiap saat. Atau at least menggenggamnya sehingga bisa dirujuk sewaktu-waktu. Kalo kemarin-kemarin, gw sambil jalan liat peta, maka Mbak Eni yang memantau sekitar gw. Kalo sekarang, gw mencoba lebih dewasa dan bijaksana (taelah, gaya), jadi kalo mau baca peta, minggir dulu aja. Jangan sambil jalan gitu. Eh, itu lebih bijaksana gak ya? Huehehehehe..

Dan kelak, setiap lembar peta itu akan gw jelajahi. Eh, penting gak siy?

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

cek juga versi webnya... www.streetmap.co.uk. gampang banget, ada search engine-nya soalnya. terus bisa di-attach ke email, praktis. - gita -

26/9/05 4:48 PM  

Post a Comment

<< Home