Mengapa Jaket Selalu Menggoda?
Huraay, agenda plesir Januari tercapai juga: Bicester Village. Hihihi, tempat laknat ini diperkenalkan.. nah lho, diperkenalkan siapa ya? Ita atau Djatu ya? Ya pokoknya diantara kedua orang itu deh, hihihi. Dan berhubung ke Bicester Village ini relatif gampang dan gak banyak urusan, akhirnya ini jadi agenda plesir Januari. Eh iya, Bicester ini tempat belanja, huhuhu, mana tahan. Kalo kata Xiao Ying, temen flat gw, harganya jauh jauh jauh jauh lebih murah daripada di Oxford Street. Dudududu, tempting!
Bicester ini terletak di luar kota London. Jaraknya satu jam naik kereta dari Stasiun Marylebone. Gw dan M'Eni berangkat duluan, baru kemudian Bimo menyusul sepulang kerja. Kereta yang dituju sebenernya pukul 12.20, karena telat brangkat jadi pukul 12.50, dan karena telat lagi, kekekek, akhirnya naik kereta yang pukul 13.20. Ah gapapa. Cincay. Untuk ke Bicester Village ini, beli tiket return jauh lebih murah daripada tiket single. Bayangkan, tiket single naik Chiltern Railways itu £44/orang! Huhuhuhu. Untungnya Bimo mengingatkan untuk beli tiket return saja, yang berujung pada angka £15. Huhuhu, jauh ya bo bedanya.
Oke. Kami pun naik kereta ini menuju Bicester North, ini nama stasiun keretanya. Kereta ini sebenarnya menuju ke Birmingham, tapi lewat ke Bicester ini. Perjalanan satu jam gak berasa dong, karena di kiri kanan ada pemandangan hijau. Idih, gak pernah gitu kali gw di London gini liat rumput-rumputan terhampar luas, plus beberapa domba dan sapi.
Sampai di Bicester North, kami langsung menuju tempat Taxibus. Memang begitulah caranya demi menuju Bicester Village ini. Mobilnya sih kayak L300 gitu, yang menghantar langsung ke lokasi Bicester Village ini, bayar £1 saja. Cuma sekitar 10 menit lah, udah nyampe.
Voila, sampailah kita di tempat belanja ini. Hihihi, jadi malu. Jauh-jauh pergi buat belanja, kekekeke... Tempatnya sih lutju, karena tokonya itu tidak seperti toko di Oxford Street. Bukan mall, tapi dirancang seperti rumah-rumah kecil gitu. Kesannya ramah gitu. Ciye, kayak nyari kesan aja, wong pingin belanja aja pake sok-sokan segala, hihihi.
Karena gw emang gak niat belanja (sumpeeeehhh...), makanya sekadar browsing aja. Itu pada mulanya. Hihihi. Tapi ya suka mana tahan gitu. Ada kaos lumayan keren buat minke, tapi huhuhu, bisa-bisa dia ngomel panjang lebar kalo gw buang-buang duit buat beli kaos. Lalu ada toko Campers yang sepatunya lucu-lucu banget, haduh, sepatu-sepatu yang gw banget getoh. Huhuhu, ada sepatu warna ijo, terepes, keyeeenn deehh. Tapi untung saja kata hati gw masih waras. Soalnya tuh sepatu harganya £60, wakwaw, gila ajeeee...
Trus mampir sana sini, liat-liat situ, jajal-jajal barang. Pokoknya browsing total deh. Gak ada yang bikin hati berdegup gitu lho. Sebenernya gw pingin beli ransel mengingat ransel Jansport biru kebanggan gw itu retsleting udah minta dihajar, karena suka tiba-tiba membuka begitu saja, dan tentunya itu membahayakan keberadaan barang-barang di dalamnya toh? Betul. Sungguh fungsional toh alasan gw?
Lalu gw masuk toko Tog24, yang ternyata menjual barang-barang Goretex. Huhuhu, gw langsung inget deh titipan oleh-oleh Irvan, temen gw di kantor. Tapi setelah menilik dan mempertimbangkan harganya, ah, maaf ya. Kemudian gw ngeliat ada jaket ijo tua, Goretex, lightweight jacket, ada capouchon yang dilipet, lalu oh kok keren ya bo. Dudududu. Debar jantung mulai tak karuan. Oh tentunya ini bukan buat gw, karena kebesaran. Tengok-tengok, lihat-lihat, dipatut-patut di kaca, wah keyen neeh. Trus gw taro lagi di gantungan, gw sok-sok liat yang lain-lain dulu. Kalo jodoh kan gak ke mana, hihihi. Lalu ternyata gw kembali lagi ke si jaket ijo ini. Akhirnya gw memberanikan diri melihat label harganya. Pengsaaaannn boooo.. pengsaaaannn... lah masa harganya £129!! Huhuhuhu, oh darling, gagal lagi kau mendapatkan jaket keyen, hihihi...
Setelah gw patah hati sama si jaket ijo, ternyata tak jauh dari dia, ada seruan-seruan menggoda. Arahnya dari sebuah jaket berwarna baby blue. Wakakakak, to twit gitu deh bo warnanya. Pegang-pegang, ih, kok asik juga ya. Gak terlalu tebel, jadi masih bisa gw pake di Jakarta kelak. See, another functional reason to buy. Lalu, gw lihat lagi labelnya: reversible. Goretex. Waduh, menariiiikkk.... Jadi di luar warnanya baby blue, di dalem warnanya abu-abu, ada kantongnya pula. Hummmm... oke, mari kita beranikan diri melihat harganya. £99, coret. Was, £69. Now, £29.
Damn! Huhuhuhu... oooh, bagaimana ini? Degupan jantungku semakin kencang...
Oke, tinggal dulu. Lagi-lagi, kalo jodoh pasti gak ke mana. Hihihi. Lalu kita melancong dulu ke berbagai toko. Mulberry, Burberry, Calvin Klein, Bally, Puma, Timberland, Monsoon, Samsonite, Kipling, dan segala macamnya. Ah, tak tergoda. Rasanya teteup aja mahal bo semuanya, gak ada yang pingin gw raup, bayar dan bawa pulang gitu, hihihi.
Eh, intermezo. Ini foto tebakan ya. Kalo kita bertiga ada dalam foto itu, hayooo siapa coba yang motret? Kan gw lagi gak dalam sikap swa-foto gitu, hihihi..
Diam-diam gw menyelinap kembali ke Tog24 ini. Rasanya gak mungkin kalo gw gak bisa menemukan jaket keyen buat kekasih hati, tapi kok ya gak ada yaa? Heran. Kenapa juga yang mesti nemu jaket keren itu gw, dan itu berarti jaket buat gw juga. Haduh. Ini pasti kutukan.
Kemudian gw masuk ke ruang ganti, ngaca dong. Gw agak dilematis dalam menentukan pilihan ukuran : XS atau S. Kekekek, terharu deh gw, di sini kok ukuran gw jadi small aja yaaaa.. tring tring... hihihi... bisa aja nih orang-orang Inggris bikin ukuran badan yang bikin hati ini berbinar-binar, hihihi. Setelah berkonsultasi pada penata busana gw yang berinisial SK alias M'Eni, gw.. oh.. maafkan sodara-sodara.. membeli.. jaket.. laknat.. itu...
Huhuhuhu... dia menggoda betul siiiiyy... kan gw rapuh...
Bicester ini terletak di luar kota London. Jaraknya satu jam naik kereta dari Stasiun Marylebone. Gw dan M'Eni berangkat duluan, baru kemudian Bimo menyusul sepulang kerja. Kereta yang dituju sebenernya pukul 12.20, karena telat brangkat jadi pukul 12.50, dan karena telat lagi, kekekek, akhirnya naik kereta yang pukul 13.20. Ah gapapa. Cincay. Untuk ke Bicester Village ini, beli tiket return jauh lebih murah daripada tiket single. Bayangkan, tiket single naik Chiltern Railways itu £44/orang! Huhuhuhu. Untungnya Bimo mengingatkan untuk beli tiket return saja, yang berujung pada angka £15. Huhuhu, jauh ya bo bedanya.
Oke. Kami pun naik kereta ini menuju Bicester North, ini nama stasiun keretanya. Kereta ini sebenarnya menuju ke Birmingham, tapi lewat ke Bicester ini. Perjalanan satu jam gak berasa dong, karena di kiri kanan ada pemandangan hijau. Idih, gak pernah gitu kali gw di London gini liat rumput-rumputan terhampar luas, plus beberapa domba dan sapi.
Sampai di Bicester North, kami langsung menuju tempat Taxibus. Memang begitulah caranya demi menuju Bicester Village ini. Mobilnya sih kayak L300 gitu, yang menghantar langsung ke lokasi Bicester Village ini, bayar £1 saja. Cuma sekitar 10 menit lah, udah nyampe.
Voila, sampailah kita di tempat belanja ini. Hihihi, jadi malu. Jauh-jauh pergi buat belanja, kekekeke... Tempatnya sih lutju, karena tokonya itu tidak seperti toko di Oxford Street. Bukan mall, tapi dirancang seperti rumah-rumah kecil gitu. Kesannya ramah gitu. Ciye, kayak nyari kesan aja, wong pingin belanja aja pake sok-sokan segala, hihihi.
Karena gw emang gak niat belanja (sumpeeeehhh...), makanya sekadar browsing aja. Itu pada mulanya. Hihihi. Tapi ya suka mana tahan gitu. Ada kaos lumayan keren buat minke, tapi huhuhu, bisa-bisa dia ngomel panjang lebar kalo gw buang-buang duit buat beli kaos. Lalu ada toko Campers yang sepatunya lucu-lucu banget, haduh, sepatu-sepatu yang gw banget getoh. Huhuhu, ada sepatu warna ijo, terepes, keyeeenn deehh. Tapi untung saja kata hati gw masih waras. Soalnya tuh sepatu harganya £60, wakwaw, gila ajeeee...
Trus mampir sana sini, liat-liat situ, jajal-jajal barang. Pokoknya browsing total deh. Gak ada yang bikin hati berdegup gitu lho. Sebenernya gw pingin beli ransel mengingat ransel Jansport biru kebanggan gw itu retsleting udah minta dihajar, karena suka tiba-tiba membuka begitu saja, dan tentunya itu membahayakan keberadaan barang-barang di dalamnya toh? Betul. Sungguh fungsional toh alasan gw?
Lalu gw masuk toko Tog24, yang ternyata menjual barang-barang Goretex. Huhuhu, gw langsung inget deh titipan oleh-oleh Irvan, temen gw di kantor. Tapi setelah menilik dan mempertimbangkan harganya, ah, maaf ya. Kemudian gw ngeliat ada jaket ijo tua, Goretex, lightweight jacket, ada capouchon yang dilipet, lalu oh kok keren ya bo. Dudududu. Debar jantung mulai tak karuan. Oh tentunya ini bukan buat gw, karena kebesaran. Tengok-tengok, lihat-lihat, dipatut-patut di kaca, wah keyen neeh. Trus gw taro lagi di gantungan, gw sok-sok liat yang lain-lain dulu. Kalo jodoh kan gak ke mana, hihihi. Lalu ternyata gw kembali lagi ke si jaket ijo ini. Akhirnya gw memberanikan diri melihat label harganya. Pengsaaaannn boooo.. pengsaaaannn... lah masa harganya £129!! Huhuhuhu, oh darling, gagal lagi kau mendapatkan jaket keyen, hihihi...
Setelah gw patah hati sama si jaket ijo, ternyata tak jauh dari dia, ada seruan-seruan menggoda. Arahnya dari sebuah jaket berwarna baby blue. Wakakakak, to twit gitu deh bo warnanya. Pegang-pegang, ih, kok asik juga ya. Gak terlalu tebel, jadi masih bisa gw pake di Jakarta kelak. See, another functional reason to buy. Lalu, gw lihat lagi labelnya: reversible. Goretex. Waduh, menariiiikkk.... Jadi di luar warnanya baby blue, di dalem warnanya abu-abu, ada kantongnya pula. Hummmm... oke, mari kita beranikan diri melihat harganya. £99, coret. Was, £69. Now, £29.
Damn! Huhuhuhu... oooh, bagaimana ini? Degupan jantungku semakin kencang...
Oke, tinggal dulu. Lagi-lagi, kalo jodoh pasti gak ke mana. Hihihi. Lalu kita melancong dulu ke berbagai toko. Mulberry, Burberry, Calvin Klein, Bally, Puma, Timberland, Monsoon, Samsonite, Kipling, dan segala macamnya. Ah, tak tergoda. Rasanya teteup aja mahal bo semuanya, gak ada yang pingin gw raup, bayar dan bawa pulang gitu, hihihi.
Eh, intermezo. Ini foto tebakan ya. Kalo kita bertiga ada dalam foto itu, hayooo siapa coba yang motret? Kan gw lagi gak dalam sikap swa-foto gitu, hihihi..
Diam-diam gw menyelinap kembali ke Tog24 ini. Rasanya gak mungkin kalo gw gak bisa menemukan jaket keyen buat kekasih hati, tapi kok ya gak ada yaa? Heran. Kenapa juga yang mesti nemu jaket keren itu gw, dan itu berarti jaket buat gw juga. Haduh. Ini pasti kutukan.
Kemudian gw masuk ke ruang ganti, ngaca dong. Gw agak dilematis dalam menentukan pilihan ukuran : XS atau S. Kekekek, terharu deh gw, di sini kok ukuran gw jadi small aja yaaaa.. tring tring... hihihi... bisa aja nih orang-orang Inggris bikin ukuran badan yang bikin hati ini berbinar-binar, hihihi. Setelah berkonsultasi pada penata busana gw yang berinisial SK alias M'Eni, gw.. oh.. maafkan sodara-sodara.. membeli.. jaket.. laknat.. itu...
Huhuhuhu... dia menggoda betul siiiiyy... kan gw rapuh...
2 Comments:
katanya potongan rambutnya 'manis', katanya ga belanja tapi kantong belanjaannya gede banget... ;)
eits, diperhatikan dongs. itu kan kantong belanjaannya mbak eni. doi emang belanja.. hm, gila-gilaan, kekekek... gw mah.. lenggang kangkung..
truly, gw merasa kayak pake helm... huhuhuhu...
Post a Comment
<< Home