Wednesday, September 28, 2005

Cewe Lungsuran

Ah, gw gak pernah sebahagia ini mendapati fakta bahwa gw punya sodara di London!

Satu keluarga muda, tepatnya. Yudi, Sari dan Ansel. Harusnya gw memanggil Yudi ini dengan 'om', karena dia adalah sepupunya nyokap gw. Tapi karena sepantaran, jadilah gw hilangkan kata 'om' itu dengan paksa.

Rumah mereka di daerah Shadwell. Dari Kings Cross, naik tube yang jalurnya pink sampai White Chapel, lalu pindah ke jalur East London dan turun di Shadwell. Daerahnya rada sepi, kalo dibandingin sama Kings Cross atau Angel yang hiruk pikuk ini. Banyak muslim di daerah ini, deket stasiun ada toko yang jual daging halal, lalu banyak orang lalu lalang dengan kerudung atau bahkan cadar. Trus yang juga sering lewat adalah orang kulit hitam, dengan mobil mereka yang kacanya dibuka lebar-lebar dan suara berdentum-dentum keluar dari balik sana. Huhuhuhu, norak. "Kayak angkot di Ambon," kata Mbak Eni.

Setelah menanti Tika dengan cukup lama (hah!), akhirnya kita dijemput Yudi juga. Hai sodaraku! Senangnya bertemu engkau. Jalan 10 menitan, sampai juga kita di rumahnya Yudi. Ah, jangan tanya itu alamatnya apa, atau minimal nama flat-nya itu apa. Disuruh ke sana lagi sendirian pun belum tentu gw berhasil :(

Sari dan Ansel pun menyambut dari balik pintu. Wuah, anak ini lucu banget, matanya besar sekali!



Dari keluarga muda ini, gw-Tika-M'Eni mendapatkan banyak sekali lungsuran. Peralatan rumah tangga, tentunya. Sendok, garpu, pisau, gelas, piring, mangkok, mug, wajan, panci, centong, sendok kayu, perasan jeruk, cobek, kerupuk dan lainnya. Itu pun masih disertai pesan "Tiga hari sebelum kami pulang, ke sini lagi ya!" Hurray!

Jangan lupa juga yang sweater ini. Trims ya Sari, meski lengannya agak cingkrang, ah, ternyata gw oke juga dengan warna terakota ini.



Salah satu kejutan yang paling berharga, yah yang satu ini. Soalnya gw telah mencoba bertahan dengan tape+radio yang gw bawa dari kantor (ups! ah, tapi kan kalo ada liputan bisa gw pake, sungguh deh...) plus beli adaptor (harganya 3 pounds bow. idih. trus gak jelas juga gitu cara berfungsinya, argh!). Dan sekarang.. tiba-tiba.. ah.. what a nice surprise!



Lihatlah betapa dia begitu bersinar!

Pulang dari Shadwell, kami seperti membawa hasil jarahan dari rumah orang. Berat banget tas ini rasanya. Tika pulang ke New Cross, sementara gw-M'Eni kembali ke Kings Cross. Jalan kaki yang nanjak dari Kings Cross kami lalui dalam sepi. Gak enak rasanya bawa barang berat, jalan nanjak tapi sok-sokan pake ngobrol segala. Sampai di asrama, barang jarahan itu segera dibagi-bagi. Cobek batu itu tentu saja jatahnya Mbak Eni. Sementara kerupuk juga gw hibahkan ke Mbak Eni disertai pesan "Ntar kalo udah digoreng, jangan lupa disetor ke kamar gw ya!"

Malam ini, gw menikmati indomi dalam mangkok baru. Menyeruput orange juice Sainsburry dalam mug putih baru. Dan besok-besok siap memasak dalam jumlah banyak dan menaruhnya dalam piring putih baru itu.

Terima kasih, Yudi-Sari-Ansel!

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Waduh asyik bener nih dapat "warisan" tanpa di duga. Udah siap dengan resep makan apa nih? Atau perlu telpun ke Genduk untuk konsultasi?

Memangnya Yudhi kapan pulang?

Papah

28/9/05 2:30 AM  

Post a Comment

<< Home