Maafkan Aku, Tika

Hari ini akhirnya kita menikmati Peckham. Cihuy. Pantesan mata elu berbinar-binar tadi Tik :D

Rombongan yang bergerak ke Peckham Christmas Market adalah gw, M'Eni, Rini, Citta, Esther (flatmate-nya Citta), M'Anta dan Sly. Sepanjang jalan naik bis 63, Sly sibuk berkomentar tentang southern London yang kotak-kotak dan rada sepi ini. Lalu membandingkan bagaimana Peckham teteup berasa jauh dibandingin Hendon, tempat tinggal dia. Hihihi, emang jauh bo. Perjalanan 45 menit naik bis, mayan juga.

Lalu, sampailah kita di Peckham Library. Di sana, kita disambut Tika dengan senyum sumringah yang siap memperkenalkan Peckham-nya itu ke kawan-kawannya. Lalu masuklah kita ke tenda tempat Peckham Christmas Market itu berada. Hm, oke, barangnya lutju-lutju juga, terutama yang dari Bolivia. Lalu, ke tempat jualannya Mbak Adhiek dan Bimo. Mereka jualan batik. Hahaha. Gw ampir aja jadi display lapak mereka karena hari ini gw pake rok batik merah gw (ah, indahnya rok batik ini).

Tika pun mulai memperkenalkan daerah jajahannya. Kita diajak ke resto Cina murmer. Small portion seharga £4,5 isinya segambreng (beneran!) berisi nasi plus tiga menu. Duuuuh, durjanaaaa durjanaaaa. Padahal sebelom berangkat gw udah melahap satu potong ayam plus nasi, tapi kenapa mendengar harga makanan itu gw langsung berasa laper ya. Kekekekekek, jadilah gw makan dengan egg rice, fried crabs, spicy prawn dan mixed vegetables. Duh, yummieeeeh. Semula udah siap men-takeaway aja separo porsi, mayan dong buat makan malem. Eh Citta langsung mengingatkan kalo tadi dia baca di kaca restoran bahwa makanan yang dari buffet tidak boleh di-share dan tidak boleh di-take away. Huhuhuhu, dia tau aja rencana busuk kita ;P

Dan finally, kita ke Clarks! Ini adalah Clarks versi outlet, jadi... dweng dweng : but one pair get one pair free! Apaaaa? Ahhhh, gubrak. Indahnya dunia. Kami pun masuk ke Clarks dengan mata nyalang, siap menjajal sepatu-sepatu itu. Citta dan Esther berakhir dengan dua kantong Clarks di tangan mereka, masing-masing berisi boots. Uhuuy. Keren tuh. Jikalau gw belom beli spatu boot gw itu, pasti gw beli spatu boot Clarks yang coklat suede bergaris oranye yang keren banget itu. Huhuhuhu, kok dia keren banget yaa... oooh... Tapi untungya gw pandai menjaga diri, jadi sepatu pantofel merah dan hitam itu sebatas gw jajal, bukannya gw bayar, kekekekek..

Lalu, kita bergeser ke toko sebelahnya : Primark. Idih gile, tu toko keren banget. Sebenernya sih itu ibarat FO-nya Bandung aja sih. Tapi tetep aja bikin silap mata. Kekekekekek, maafkan sifat shopaholic-ku yang suka tak terkendali ini...

Stoking £1,5 dapet 2 pasang, kaos £4, jaket £10. Gw udah naksir cardigan item (dwoh, standar banget seeeh!), ah untung kekecilan. Juga ada jaket gak penting warna biru bergaris oranye. Untung dia bener-bener gak penting, jadi gw beneran gak beli. Gw berakhir beli syal (oh, it's so me, everybodeeehh, garis-garis, bernuansa merah pink gitu, ah gile, gw banget toooooh!) dan stoking yang £1,5 itu. Syal itu menjerat hati gw selain karena dia garis-garis (ah, sumpah, I'm a stripe girl!) juga karena dia tebal dan hangat dan... £2 saja! Aaaaahhhhh... best buy! Best buy ever! Cihuy!

Di jalan, Tika masih aja tersenyum sumringah. "Gw bahagia liat binar-binar mata bahagia temen-temen gw di Peckham ini," kata dia. Hahahahaha...

Jadi, maafkan celaan gw sama Peckham ya. Abisan, nama kok Peckham. Gak enak gitu lho dengernya. Apalagi pas denger Tika nyebut nama bioskopnya : Peckhamplex. Coba tuh. Gak enak banget kan dengernya. Pekampleks. Dwoh.

Tapi murah Tik, duh bahagianya belanja di sana. Bisa durjana deh gw lama-lama di Peckham. Mana tempat belanja itu dilewati bis 63 pula. Gw kan bisa naik 63 tepat dari belakang rumah gw.. aaahhh.. godaan...

Ini, hm, apa ya. 'London Eye'-nya Peckham? Kekekekek, berlebihan kali ye..